Tentu cukup menjengkelkan apabila lampu CFL neon yang belum lama dibeli ternyata sudah rusak, apalagi jika ini berkali-kali terjadi. Bagi banyak orang tentu mudah saja untuk membuangnya dan menggantinya lagi dengan yang baru. Namun bagi orang yang suka ”utak-atik” ini merupakan sebuah tantangan, yaitu tantangan untuk menjadi seorang ”dokter lampu”.
Bagaimanakah agar kita bisa menjadi dokter lampu sehingga lampu-lampu yang rusak bisa diperbaiki dan kembali normal?
Berikut ulasannya.
Hampir semua lampu CFL yang banyak beredar sekarang ini selalu dilengkapi dengan rangkaian ballast elektronik untuk penyalaannya. Karena itu dalam lampu CFL ada dua bagian utama yang perlu dikenali, yaitu bagian tabung lampu (neon tube) dan rangkaian ballast elektronik (electronic ballast).
Kerusakan pada lampu CFL bisa terjadi karena adanya kerusakan pada tabung lampu, atau bisa juga karena kerusakan pada bagian ballast elektroniknya.
Kerusakan pada tabung lampu
Umumnya kerusakan tabung lampu terjadi karena retak (pecah), atau putusnya heater. Kerusakan akibat retak atau pecah akan bisa terlihat oleh mata, namun tidak demikian jika kerusakannya adalah putusnya heater, memerlukan pengecekan khusus untuk bisa mengetahuinya.
Tabung lampu atau neon tube mempunyai 4 sambungan (elektroda) yang berbentuk empat kawat yang keluar dari ujung-ujungnya. Pada setiap ujung tabung ada dua kawat yang terhubung dengan elemen heater di dalam tabung.
Jadi, dalam satu tabung lampu ada dua elemen heater yang terdapat di dalamnya. Jika salah satu elemen heater ini putus, lampu tidak akan menyala meskipun rangkaian ballast elektroniknya bagus.
Untuk mengetahui apakah kedua heater masih baik atau sudah putus, perlu di-check kedua heater sebagaimana tampak pada gambar :
Dengan menggunakan Ohm x1 kedua sambungan heater di-check.Jarum AVO meter akan bergerak jika heaternya belum putus. Jika putus, jarum AVO meter tidak akan bergerak.
Mengadakan pengecekan terhadap heater ini tidak perlu melepaskan tabung lampu dari rangkaian ballast elektroniknya. Langsung saja dalam keadaan tabung lampu masih tersambung.
Apabila tabung lampu tidak rusak (kedua heaternya masih bersambung), pengecekan dilakukan ke tahap berikutnya, yaitu memeriksa rangkaian ballast elektronik. Apabila ternyata tabung lampu memang rusak, barulah dilakukan pemisahan dari rangkaian ballast elektronik dan dilakukan penggantian tabung lampu.
Para dokter lampu profesional biasanya mempunyai stock tabung lampu cabutan dari berbagai merk dengan besar daya (watt) yang bermacam-macam. Tabung lampu cabutan ini biasanya diperoleh dari lampu-lampu yang masih baik tabungnya tapi ballast elektroniknya sudah rusak parah sehingga sangat sulit diperbaiki, apakah itu dikarenakan rusak ataukah memang barang ”reject” yang didapatkan dari pabrik/produsen perakit lampu. Tabung lampu inilah yang kemudian digunakan untuk penggantian yang rusak.
Bagi anda yang bukan dokter lampu profesional mau tidak mau tetap harus seperti itu juga, sebab tabung lampu CFL dengan besar daya yang bermacam-macam tidak ada dijual di pasaran. Paling tidak, anda mempunyai beberapa tabung lampu yang masih baik dari lampu-lampu yang sudah rusak.
Penggantian tabung lampu tidak boleh melenceng dari besaran daya lampu. Jika lampu yang rusak adalah CFL 10W, tidak boleh diberi tabung lampu 15W atau yang lebih besar lagi dari itu. Ini bisa menyebabkan rangkaian ballast terbebani lebih (overload) lalu menjadi rusak. Penggantian tabung lampu dengan daya yang lebih kecil juga tidak bisa, sebab akan menyebabkan tabung lampu tersuplai tegangan yang berlebihan sehingga tabung bisa menjadi rusak.
Karena itu sebaiknya ditandai, berapa watt-kah setiap tabung lampu yang anda simpan.
Kerusakan pada rangkaian ballast elektronik
Pada dasarnya rangkaian ballast elektronik adalah osilator frekwensi tinggi (ultrasonic) yang menghasilkan keluaran dalam besaran daya tertentu yang disesuaikan dengan keperluan konsumsi daya tabung lampu.
Kerusakan yang sering terjadi adalah keringnya elco tegangan tinggi yang berfungsi sebagai tapis pada bagian power supply-nya. Perhatikan contoh skema rangkaian berikut :
Pada contoh skema di atas elco 3,3uF/250V (kadang-kadang nilainya 2,2uF/250V) adalah elco tegangan tinggi yang seringkali rusak. Salah satunya atau kedua-duanya dari elco tersebut jika rusak akan menyebabkan lampu tidak menyala atau kadang hanya berkedip-kedip. Ciri dari kerusakan elco ini bisa dilihat secara fisik, yaitu menggembung di bagian atasnya atau bahkan pecah karena telah meledak.
Apabila secara fisik tampak tidak bermasalah, akan lebih meyakinkan jika kedua elco tersebut dicabut dari rangkaian untuk di-check satu persatu dengan AVO meter (tentang pengecekan kondensator dengan AVO meter lihat dalam AVO meter dan penggunaannya :Pengetesan Kondensator .
Jika ada elco yang masih baik maka dikembalikan ke tempatnya semula, jika ada yang rusak maka diganti dengan yang baik. Hati-hatilah dalam memasang elco ke rangkaian, jangan sampai terjadi kesalahan penempatan kaki-kaki elco. Perhatikanlah polaritas + dan – dari elco.
Setiap kali hendak menutup casing lampu, check dengan seksama kawat-kawat sambungan antara tabung lampu dengan rangkaian ballast jangan sampai ada yang saling menempel.
Berikutnya, pengecekan kerusakan transistor-transistor dalam rangkaian ballast elektronik lampu dalam : Dokter Lampu (2) .
Tulisan lainnya :
Lampu Neon
(Sandi Sb)
sndelektronik.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar